India harus membayar utang kepada Iran dengan menggunakan mata uang euro. Sebelum periode embargo, sesuai kesepakatan, Iran akan menerima produk dari India. Akan tetapi, hal ini tidak terwujud.
Republik Islam Iran baru-baru ini mengeluarkan sebuah pernyataan resmi bahwa seluruh transaksi minyak hanya akan dilakukan dengan menggunakan mata uang euro. Tehran sudah mengambil keputusan untuk meninggalkan mata uang dolar supaya teramankan dari pasang surut harga dolar lantaran ekonomi Amerika yang sedang labil.
Untuk itu, dalam kontrak baru dengan Total Prancis, Cepasa Spanyol, dan Luk Oil Rusia, Tehran akan menggunakan mata uang euro.
Selain itu, Tehran juga akan menggunakan mata uang negara tujuan yang ingin membeli energi, seperti Korea Selatan dan Jepang. Dengan cara ini, Iran ingin menghindari kerugian dan merengguk keuntungan dari perbedaan valuta asing.
Selama periode embargo Barat, Iran juga selalu menerima utang dengan mata uang dirham Emirat Arab atau riyal Oman. Dan ini tentu legal.
Jika Iran bisa menerima utang dengan mata uang euro, maka Tehran bisa mengeruk keuntungan besar dari perbedaan valuta asing ini.
Sepuluh tahun lalu, anggota OPEC menggelar pertemuan untuk menetapkan euro sebagai ganti dolar dalam setiap transaksi. Akan tetapi, transaksi ini gagal lantara lobi Amerika yang kuat.
(Tha-Nation/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar