Pengumuman di sebuah kedai kopi Starbucks di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, melarang perempuan masuk. (Foto: Ajel)
Setelah proses renovasi selesai, kaum hawa boleh datang ke gerai Starbucks dimaksud di Riyadh.
Pihak Starbucks menegaskan larangan masuk bagi perempuan di salah satu gerai mereka di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, bersifat sementara. Batasan ini bakal dicabut setelah dinding pemisah antara lelaki dan perempuan di kedai kopi Starbucks dimaksud sudah selesai dibangun.
Seorang juru bicara Starbucks bilang kedai kopi itu tengah direnovasi agar pengunjung individu dan keluarga bisa datang sesuai tradisi setempat. “Renovasi ini dijadwalkan selesai dalam dua pekan,” katanya.
Starbucks menjelaskan polisi syariah Riyadh memerintahkan mereka melarang perempuan masuk ke salah satu kedai kopi mereka setelah ditemukan batas pemisah antara lelaki dan perempuan roboh.
Kedai kopi Starbucks itu lantas memasang pengumuman di jendela toko mereka dalam bahasa Inggris dan Arab. Bunyinya: “Mohon maaf, perempuan dilarang masuk. Suruh sopir Anda untuk membeli pesanan. Terima kasih.”
Hal ini memicu kontroversi. Seorang perempuan menulis di Twitter, “Kedai Starbucks di Riyadh menolak melayani saya karena saya perempuan dan meminta saya menyuruh seorang lelaki untuk membeli pesanan.”
Atas nama pelaksanaan syariat Islam, lelaki dan perempuan bukan muhrim di Arab Saudi mesti dipisahkan di tempat umum. Bahkan kaum hawa mesti minta izin muhrimnya untuk bekerja, bepergian, bersekolah, menikah, atau bahkan pergi berobat. Kaum hawa di Arab Saudi juga tidak boleh menyetir atau membuka rekening bank.
(Al-Balad/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar